“Ningrum, Seffy Faramita. 2015. Pelestarian Produk Kerajinan Anyaman Pandan dan Bambu sebagai Perwujudan Cinta Tanah Air di Kampung Sentra Industri Kecil Anyaman Desa Kauman Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. H. A. Rosyid Al Atok, M.Pd, M.H, (2) Drs. Suwarno Winarno.

Kata Kunci: pelestarian, kerajinan anyaman pandan dan bambu, wujud cinta tanah air

Rasa cinta tanah air terhadap bangsa dan Negara Indonesia wajib dimiliki oleh seluruh warga Negara Indonesia. Perwujudan rasa cinta tanah air dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan mencintai dan bangga menggunakan produk dalam negeri. Selain mencintai dan bangga terhadap produk dalam negeri, rasa cinta tanah air dapat pula diwujudkan melalui pelestarian produk asli Indonesia. Anyaman merupakan salah satu produk asli Indonesia yang wajib dijaga kelestariannya. Desa Kauman dikenal sebagai kampung sentra industri kecil anyaman pandan dan bambu dengan slogan cinta tanah air itu bagian dari iman.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelestarian produk kerajinan anyaman pandan dan bambu sebagai perwujudan cinta tanah air di kampung sentra industri kecil anyaman Desa Kauman Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dalam mencari data dan informan yang berasal dari kepala Desa Kauman, kepala yayasan Sanussiyah, para pengrajin anyaman pandan dan bambu, serta dari pihak dinas koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah Kabupaten Jombang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menjaga keabsahan data yang diperoleh, peneliti melakukan pengecekan data dengan cara perpanjangan keikutsertaan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut. Pertama, motivasi para pengrajin melestariakn kerajinan anyaman pandan dan bambu yang didasari rasa cinta tanah air para pengrajin yang berinisiatif mengolah pandan dan bambu menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis serta ramah lingkungan. Selain itu para pengrajin prihatin melihat generasi muda yang lebih bangga menggunakan produk impor. Para pengrajin menginginkan agar dengan melestarikan kerajinan anyaman pandan dan bambu dapat membangun rasa cinta dan bangga masyarakat terutama generasi muda terhadap produk lokal khususnya kerajinan anyaman pandan dan bambu.

Kedua, produk kerajinan anyaman pandan dan bambu Desa Kauman yang meliputi jenis, bahan dasar, serta pemasaran produk. Diperoleh kesimpulan jenis produk kerajinan Desa Kauman yaitu berbagai produk anyaman yang memiliki kegunaan seperti tas, tikar, nampan, bakul nasi, kipas, dan lain sebagainya. Untuk hiasan rumah meliputi pigura foto, hiasan dinding, kap lampu, dan lain sebagainya. Sementara itu bahan utama pembuatan anyaman adalah pandan dan bambu serta bahan tambahan lainnya. Cara memasarkan produk para pengrajin biasanya menjual sendiri produk hingga luar kota, selain itu produk kerajinan biasanya diambil oleh para tengkulak terkadang ada pula konsumen datang ke Desa Kauman untuk membeli ataupun memesan produk kerajinan anyaman pandan dan bambu secara langsung.

Ketiga, kendala muncul dari warga Desa Kauman serta dari pemerintah daerah terkait upaya pelestarian kerajinan anyaman pandan dan bambu. Kendala yang dihadapi warga Desa Kauman dalam pelestarian kerajinan anyaman pandan dan bambu diantaranya adalah generasi muda Desa Kauman kurang berminat melestarikan kerajinan anyaman, jumlah pandan dan bambu semakin berkurang, minat konsumen terhadap produk anyaman menurun, serta kurangnya perhatian dari pemerintah. Sementara itu kendala dilihat dari sudut pandang pemerintah daerah Kabupaten Jombang (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)) terkait upaya pelestarian kerajinan anyaman pandan dan bambu diantaranya adalah para pengrajin tidak membentuk kelompok kerja atau klaster, bentuk produk anyaman kurang bervariasi, para pengrajin kurang giat mengikuti pameran, generasi muda Desa Kauman kurang berminat melestarikan kerajinan anyaman, pengrajin hanya bergantung dari tindakan yang dilakaukan pemerintah, serta para pengrajin tidak menjalankan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia dengan baik karena mereka tidak membayarkan pajak kepada daerah setelah usahanya sukses.

Keempat, upaya warga Desa Kauman dalam mengatasi kendala dapat dilakukan dengan cara memberikan pembinaan dan pelatihan kepada generasi muda agar mereka memiliki kesadaran dan kemauan untuk melanjutkan usaha kerajinan anyaman, mengambil pandan dan bambu dengan sistem tebang pilih, menciptakan produk yang kreatif dan inovatif, serta pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan usaha kerajinan anyaman pandan dan bambu. Sementara itu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dilihat dari sudut pandang pemerintah daerah yaitu para pengrajin harus membentuk klaster, menciptakan produk yang lebih kreatif, sering mengikuti pameran dalam rangka promosi, menumbuhkan minat generasi muda untuk turut serta melestarikan produk kerajinan anyaman dengan cara meberikan pembinaan dan pelatihan khusus tentang cara menjalankan usaha pelestarian kerajinan anyaman pandan dan bambu, para pengrajin tidak bisa bergantung pada pemerintah untuk mengatasi kendala yang muncul, hendaknya para pengrajin menjalankan kewajiban dengan membayar pajak kepada daerah yang masuk dalam dana anggaran pendapatan dan belanja daerah agar antara pemerintah daerah dan pengrajin terjalin hubungan yang saling menguntungkan serta usaha pengrajin mendapat dukungan positif dari pemerintah.”

Need Help? Chat with us