“Januaningrum, Westry.2015. Dimensi Kearifan Lokal pada Kirab Budaya Hari Jadi Kota Madiun.Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Keawrganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs.Suwarno Winarno, (II) Ibu Siti Awaliyah S.Pd, M.Hum.
Kata kunci: kirab budaya Madiun, jalan bersama-sama, saling menghargai dan saling gotong royong.
Kirab budaya adalah perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan berurutan dari muka kebelakang dl suatu rangkaian upacara (adat,keagamaan,dsb). Dalam kirab budaya ini sering diselenggarakan adanya suatu kebudayaan yang ada di kota madiun. Setiap masyarakat harus melaksanakan kirab budaya sebagai hasil budaya yang dimiliki oleh seluruh warga masyarakat madiun.
Tujuan peneliti adalah supaya kebudayaan yang ada di kota Madiun ini tidak hilang atau tidak dilupakan oleh masyarakat Madiun, oleh karena itu kebudayaan kirab budaya ini harus tetap dijaga dan dilestarikan budaya nya itu sehingga budaya tersebut tidak punah dan hilang atau dilupakan oleh masyarakat Madiun.
Metode penelitian yang saya ambil adalah metode kualitatif, karena penelitian ini menggunakan sumber data dan kehadiran peneliti. Penelitian deskriptif kualitatif menurut Bungin(2008,68) bertujuan untuk menggambarkan meringkus berbagai kondisi, berbagai situasi atas berbagai fenomena social yang ada pada masyarakat kota Madiun, karena lebih mudah menggunakan pengamatan wawancara secara langsung.
Hasil penelitian saya adalah kirab itu dilaksanakan setiap setahun sekali dan selalu ditampilkan paling meriah dan menarik bagi warga masyarakat madiun. Oleh karena itu warga msayarakat madiun harus bisa melestarikan dan menjaga kebudayaan yang ada di kota madiun ini. Sebagai hasil karya bagi masyarakat madiun ini, oleh karena itu kita harus tetap menyayangi dan menjaga kebudayaan yang sudah ada disekitar kita dan mampu menjadikan suatu kebudayaan yang selalu bisa memopang kesejahteraan masyarakat masyarakat madiun.
Dalam setiap kirab budaya ini perlu di terapkan cara melestarikan dan menjaga kebudayaan yang ada di sekitar kita dan mampu melestarikan kebudayaan yang ada dan dijaga dengan penuh kasih sayang kebudayaan yang kita punya. Jangan kita sia-siakan pemberian dari Allah yang harus kita jaga dan dilestarikan kebudayaan yang sudah ada di kota madiun ini. Agar kebudayaan ini tidak punah dan rapuh oleh kebudayaan yang lain.
Saya membuat judul tentang dimensi kearifan lokal pada kirab budaya di hari jadi kota Madiun karena bisa saya teliti kebudayaan yang ada di kota madiun dan sebagai perbandingan kebudayaan-kebudayaan lain yang selain di kota madiun, sebab kalau saya teliti hamper sama kebudayaan yang ada di kota Madiun ,Ponorogo maupun kebudayaan yang berada di luar kota madiun ini.”