“Tama, Lela Dwi. Implementasi Nilai-nilai Nasionalisme Melalui Seni Karawitan dan Tari Gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang. Skripsi. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Moch. Yudhi Batubara, SH, MH. (2) Dr. Sutoyo, SH. M.Hum.

Kata Kunci: Nilai Nasionalisme, Seni Karawitan, Tari Gambyong, Implementasi.

Nasionalisme merupakan sikap cinta terhadap tanah air, sikap ini sangat penting untuk dimiliki setiap warga negara Indonesia agar masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam membangun negara Indonesia menjadi lebih baik dan juga untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia karena rasa peduli dan cinta kepada tanah air, untuk itu pengenalan dan penanaman rasa dan nilai nasionalisme lebih baik dilakukan sejak anak usia dini dan bisa dilakukan dengan cara mengenalkan budaya nasional seperti dengan kesenian yang ada dan bermacam-macam jenisnya di Indonesia, penanaman nilai lebih baik jika di kenalkan kepada para remaja di lingkungan sekolah sebab sekolah merupakan rumah kedua bagi anak, hampir delapan jam anak berada di lingkungan sekolah tiap harinya. Salah satu sekolah yang tetap memperenalkan siswanya dengan budaya bangsa yaitu SMA Tamansiswa Kota Malang dengan cara mewajibkan semua siswanya mengikuti kegiatan ektrakulikuler seni Karawitan dan seni Tari.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskrisikan (1) wujud nilai nasionalisme yang bisa di implementasikan melalui seni karawitan dan tari gambyong si SMA Tamansiswa Kota Malang; (2)implementasi nilai-nilai nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang; (3) faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi nilai-nilai nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang; (4) upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala yang ada dalam implementasi nilai-nilai nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang berupa hasil dokumentasi dan wawancara dengan berbagai macam informan yaitu Kepala Sekolah SMA Tamansiswa Kota Malang yaitu Bapak Purnomo Adji, Wakil Kepala bagian Kurikulum ibu Nurheni Utari, guru PPKn Ibu Ngasikah, guru latih tari Ibu Purwati, dan guru latih karawitan Bapak Thalib Sugiarwoto, dan beberapa siswa sebagai sampel. Kegiatan analisis data dengan menggunakan analisis interaktif, dimulai dari tahap 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut. Pertama wujud nilai nasionalisme yang dapat di implementasikan melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Malang antara lain menghargai budaya, mencintai budaya, dan melestarikan budaya.

Keduaimplementasi nilai-nilai nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang yaitu melalui syair lagu dalam karawitan yaitu Sekar Gendhing Asmaradana yang berjudul Wasita Rini, sedangkan nilai nasionalisme yang dapat diimplementasikan melalui tari gambyong adalah dengan gerakan-gerakan yang ada pada tari gambyong.

Ketigafaktor pendukung dalam proses implementasi nilai-nilia nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong di SMA Tamansiswa Kota Malang yaitu sarana prasarana yang memadai, perguruan Tamansiswa yang mewajibkan seluruh siswanya mengikuti kegiatan tersebut, tenaga atau guru pelatih yang mampu dalam bidangnya, dan pengawasan orang tua. Sedangkan untuk faktor penghambat antara lain teknologi, kurangnya minat dan semangat siswa dalam kegiatan, kurangnya waktu kegiatan yang diberikan oleh sekolah dan terbatasnya tenaga atau guru pelatih.

Keempat upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala yang ada dalam proses penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui seni karawitan dan tari gambyong, proses implementasi nilai nasionalisme terkendala oleh kurangnya minat dan semangat siswa yang menimbulkan rasa malas saat kegiatan berlangsung, pihak sekolah berupaya dengan melakukan pendekatan secara kekeluargaan yang disebut dengan metode among atau pendekatan dari hati kehati.”

Need Help? Chat with us