“Adnan, Fahrun Ainun Nisak. 2015. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Siswa Setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan” Berbasis HomeschoolingVilla Bukit Tidar Kota Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Suwarno Winarno (II) Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.

Kata Kunci: pembelajaran, PPKn, homeschooling

Homeschooling adalah pilihan program pendidikan yang fleksibel, bervariasi, dan mencerminkan keaneragaman dalam memilih metode yang dipakai.Peserta didik homeschooling mempelajari materi yang sama dengan sekolah umum, hanya saja jadwal program pendidikan ditentukan minat dan kesiapan masing-masing anak. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang istimewa serta kepandaian yang unik sehingga homeschooling adalah cara terbaik untuk menghormati keistimewaan-keistimewaan tersebut. Pelaksanaan pembelajarannya dapat disesuaikan dengan gaya belajar, minat, kesiapan dan kecerdasan masing-masing anak. Homeschooling juga memungkinkan anak memperoleh kurikulum spesifik dan teknik mengajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Di Kota Malang terdapat beberapa lembaga yang menerapkan homeschooling, namun hanya komunitas homeschooling “Sekolah Dolan” yang berada di bawah naungan Asosiasi Sekolah Rumah Pendidikan Alternatif (ASAHPENA) yang menurut peneliti memiliki kekhususan, karena itu layak untuk diteliti.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) siswa setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”, yang meliputi: (1) latar historis berdirinya Komunitas “Sekolah Dolan”; (2) materi pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”; (3) tujuan pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”; (4)strategi dan metode pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”; (5) evaluasi pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”; (6) kendala dan cara mengatasi kendala dalam pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif. Peneliti bertindak sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, peneliti melakukan: perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: pertama, historis berdirinya Komunitas “Sekolah Dolan” diawalipada tahun 2006 keluarga homeschooling di Kota Malang dipertemukan dari salah satu media radio di Kota Malang. Pada 23 Februari 2007 tercetus kumpulan homeschooling Kota Malang yang bernama klub “DOLAN”. Untuk kelangsungan klub “DOLAN”pada 11 Januari 2008 DPW (Dewan Perwakilan Wilayah) ASAHPENA Malang Raya dilantik. Seiring berjalannya waktu Komunitas “Sekolah Dolan” berjalan menjadi sekolah alternatif. Nama “Sekolah Dolan” Malang diambil karena Komunitas “Sekolah Doyan Dolan”.

Kedua,masalah materi pembelajaran PPKn di Komunitas “Sekolah Dolan” setingkat SMP sesuai kurikulum 2013 yang mengacu pada Kemendikbud. Ketiga, tujuan pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan” tidak bisa diwujudkan dalam bentuk RPP tetapi setiap kegiatan pembelajaran PPKn dituliskan dalam bentuk jurnal pembelajaran tutor dan jurnal pembelajaran peserta didik.Keempat, masalah strategi dan metode pembelajaran PPKn. Strategi pembelajaran PPKn yang diterapkan oleh tutor di Komunitas “Sekolah Dolan” yaitu kemandirian dan dengan menggunakan teknik individual maka metode pembelajaran PPKn setingkat SMP yang diterapkan di Komunitas “Sekolah Dolan” adalah metode tanya jawab.

Kelima, masalah evaluasi pembelajaran PPKn. Evaluasi pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan” yaitu penilaian mandiri; penilaian formatif, penilaian semester; ujian kesetaraan untuk SMP ada Ujian Nasional paket B oleh Kemendikbud.Keenam, masalah kendala dan cara mengatasi kendala pembelajaran PPKn. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PPKn setingkat SMP di Komunitas “Sekolah Dolan” sebagai berikut: (a) tidak ada sosialisasi kurikulum dari Kemendikbud sebagai acuan yaitu kurikulum 2013 bagi homeschoolingKomunitas “Sekolah Dolan”; (b) tidak dapat melaksanakan ulangan harian; (c) kurangnya minat belajar peserta didik Komunitas “Sekolah Dolan”; (d) peserta didik “Sekolah Dolan” mempunyai kesibukan sendiri dikarenakan ada profesi yang harus dilakukan atau mempunyai bisnis; (e) tidak ada keaktifan orang tua dalam proses belajar. Cara mengatasi kendala tersebut sebagai berikut: (a) kurikulum dari Kemendikbud yang dijadikan sebagai acuan “Sekolah Dolan” dalam penerapan pembelajarannya secara fleksibel; (b) tutor berupaya mengetahui karakter peserta didik terlebih dahulu sehingga tutor bisa menciptakan suasana proses belajar yang nyaman; (c) tutor berupaya melakukan koordinasi dengan orang tua.

Diharapkan Komunitas “Sekolah Dolan” lebih meningkatkan pengkoordinasian sumber belajar demi terpenuhinya kebutuhan materi untuk peserta didik dan meningkatkan kerja sama dengan tutor terkait penerapan kurikulum untuk meningkatkan pembelajaran yang bermutu serta menjalin kerja sama dengan orang tua untuk terciptanya pembelajaran homeschooling yang efektif dan efisien. Diharapkan pula penelitianinibisamemberitambahanpengetahuan, informasi, danreferensikepadaseluruhwargajurusanHukumdanKewarganegaraan, serta penelitianinidiharapkanbisamemberiinspirasikepadaparacalonpeneliti lainuntukmengadakanpenelitiandibidang yang sama, khususnya mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan.”

Need Help? Chat with us