“Yunita, Lisa. 2015. Gaya Hidup Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Luar Negeri di Desa Kacangan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1)Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si, (II)Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum.

Kata Kunci: gaya hidup, konsumsi, tenaga kerja wanita.

Seiring dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya, jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Ketidak seimbangan antara angkatan kerja dengan penyediaan lapangan kerja dapat dilihat pada sektor pertaniaan yang pada umumnya berada di pedesaan.Dengan adanya ketidak seimbangan tersebut menjadikan berkurangnya lapangan pekerjaan yang ada di desa, sehingga penduduk desa memilih jalan lain yaitu berimigrasi internasional sebagai TKI.Berdasarkan data administrasi pemerintahan Desa Kacangan tahun 2014 jumlah penduduk Desa Kacangan ialah 3275 orang, antara penduduk laki-laki dan perempuan hampir seimbang jumlahnya yaitu jumlah penduduk laki-laki 1636 dan jumlah penduduk perempuan 1639. Jumlah penduduk perempuan yang lebih banyak dan sulitnya mencari pekerjaan di desa dengan gaji yang sesuai harapan, membuat banyak wanita di Desa Kacangan bekerja sebagai TKW ke luar negeri. Negara tujuan yang banyak diminati para perempuan di Desa Kacangan ialah Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, dan Singapura yang pada dasarnya memang merupakan negara yang lebih maju dibandingkan dengan Indonesia.

Penelitian yang berjudulGaya Hidup Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Luar negeri di Desa Kacangan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung bertujuan untuk mendeskripsikan (I)gambaran umum desa Kacangan, (II) faktor-faktor yang mendorong wanita di desa Kacangan bekerja sebagai TKW, (III)kehidupan TKW selama di negara tempat mereka bekerja, (IV)gaya hidup mantan TKW setelah pulang bekerja dari luar negeri.

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Kacangan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam atau in-dept interview, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkanbahwa ada beberapa faktor yang mendorong para wanita di Desa Kacangan bekerja sebagai TKW, yakni (a) faktor ekonomi, yang cenderung memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan wanita di desa Kacangan bekerja sebagai TKW. (b) faktor keinginan mencari pengalaman dan mengumpulkan modal usaha. (c) keinginan merubah nasib keluarga supaya menjadi lebih baik. (d) faktor keberhasilan dan kesuksesan teman-teman mereka yang telah bekerja di luar negeri terlebih dahulu, yaitu para wanita di Desa Kacangan tertarik melihat kesuksesan teman atau tetangga mereka yang telah pulang dari luar negeri sehingga mereka mengikuti langkah sukses mereka dan memutuskan untuk bekerja di luar negeri.

Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa kehidupan TKW dari Desa Kacangan selama di negara tempat bekerja yaitu di Singapura, Hongkong, dan Taiwan memiliki sifat konsumerisme yang lebih tinggi daripada TKW di Arab Saudi. Tingkat konsumsi yang berlebih ini dikarenakan pendapatan gaji yang diterima oleh tenaga kerja cukup besar. TKW yang bekerja di Hongkong, Taiwan dan Singapura memiliki kebebasan hari libur yang cukup longgar dibandingkan dengan TKW di Arab Saudi. Dari segi agama, TKW di Arab Saudi terlihat lebih religius. Berbeda dengan kehidupan TKW di Hongkong yang banyak meninggalkan norma-norma agama dikarenakan kebebasan luar biasa yang mereka peroleh di negara tersebut.

Hasil penlitian yang lain menunjukkan bahwa gaya hidup mantan TKW setelah pulang bekerja dari luar negeri mengalami perubahan, yaitu (a) gaya hidup mewah, yang nampak secara fisik berupa membangun rumah, membeli mobil, memiliki sepeda motor lebih dari 1 (satu) dalam sebuah keluarga. (b) gaya hidup dilihat dari segi penampilan, yang diperoleh dari pengaruh budaya yang biasanya melekat ketika bekerja di luar negeri, semakin lama bekerja semakin banyak perilaku yang terserap. Hal seperti ini secara sadar maupun tidak menjadi suatu kebiasaan hidup yang tetap dilakukan sekembalinya dari luar negeri yaitu dengan tetap menggunakan segala sesuatu yang sedang trend di negara tempat mereka bekerja sebelumnya. (c) gaya hidup konsumtif terhadap alat kosmetik atau produk kecantikan, dapat terlihat ketika para mantan TKW pulang ke negara asal gaya hidup mereka berubah sesuai dengan kebiasaan yang telah mereka lakukan di luar negeri, yaitu mengeluarkan uang untuk melakukan perawatan ke skin care sekaligus membeli produk kecantikan yang relatif mahal di Tulungagung agar terlihat lebih cantik dan menarik. (d) gaya hidup konsumtif terhadap tempat hiburan, yakni gaji yang besar menjadikan gaya hidup para TKW menjadi glamour karena mereka mengikuti gaya hidup metropolitan di negara-negara tempat mereka bekerja.. Setelah pulang dari luar negeri, para TKW tetap melakukan kebiasaan yang sama pergi ke tempat hiburan untuk hanya sekedar nongkrong di kafe, karaoke ataupun pergi ke tempat-tempat wisata yang ada dipusat kota Tulungagung untuk mencari hiburan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan untuk perempuan yang menjadi tenaga produktif agar bisa mengatur keuangan yang dihasilkan dari bekerja di luar negeri sehingga dapat mencapai tujuan utamanya yaitu dapat memperbaiki kualitas hidup menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelum bekerja di luar negeri. Serta menggunakan uang hasil bekerja di luar negeri sebagai modal usaha, sehingga nantinya tidak harus kembali lagi untuk bekerja ke luar negeri.”

Need Help? Chat with us