“Fitriana, Syahrina. 2015. Implementasi Humanisme dalam Interaksi Sosial Umat Agama Khonghucu di Kelenteng Eng Ang Kiong Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Unversitas Negeri Malang. Pebimbing: (1) Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si (2) Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum

Kata Kunci: Humanisme, Interaksi Sosial, Agama Khonghucu.

Menurut ajaran agama khonghucu semua manusia dilahirkan ke dunia membawa kodrat sebagai makhluk yang pada hakikatnya baik adanya. Manusia mempunyai sifat hewani yang apabila tidak dikendalikan dapat menjadi sumber kelemahan, maka manusia memerlukan suatu tuntunan agar manusia hidup di dalam jalan kebenaran. Tuntutan ke dalam jalan kasih dan kedamaian itulah yang disebut agama. Sehingga humanisme yang diterapkan dalam agama khonghucu bersifat praktis, dengan harapan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nampak disini, suatu perbedaan dengan pengertian rasionalisme, renaissance pada umumnya yang hanya menekankan pada manusianya saja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan paham humanisme dalam interaksi sosial dalam umat agama Khonghucu yang meliputi: (1) ajaran humanisme dalam agama Khonghucu,(2) bentuk interaksi sosial umat agama Khonghucu sebagai wujud pelaksanaan ajaran humanisme di kelenteng Eng Ang Kiong,(3) hambatan interaksi sosial umat agama Khonghucu sebagai wujud pelaksanaan ajaran humanisme,(4) usaha mengatasi hambatan interaksi sosial umat agama Khonghucu sebgai wujud pelaksanaan ajaran humanisme.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan pendekatatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya studi kasus, informan dalam penelitian ini yaitu Bapak HanomPramana selaku Kerohanian Khonghucu, Bapak Bratayana selaku Agamawan Khonghucu, Ibu Ratnasari selaku umat kelenteng Eng Ang Kiong, Bapak Sinom selaku umat kelenteng Eng Ang Kiong, Bapak zainal selaku umat kelenteng Eng Ang Kiong. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Untuk menjamin keabsahan yang diperoleh, peneliti melakukan: (a) uji kredibilitas, yaitu dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi.

Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, ajaran humanisme dalam agama Khonghucu di bagi menjadi 3 yaitu (a) hubungan manusia dengan manusia, (b) hubungan manusia dengan alam,(c) hubungan manusia dengan Tuhan.

Kedua, (a) bentuk interaksi sosial sosial hubungan manusia dengan manusia antara lain; (1) mengadakan pengobatan gratis, (2) pembagian sembako gratis, (3) memfasilitasi/menyewakan tempat usaha berdagang, (b) bentuk interaksi sosial hubungan manusia dengan alam antara lain: (1) menjaga alam sekitar seperti kolam ikan, kolam kura-kura dan pohon-pohon di sekitar,(2) membersihkan ruangan/altar klenteng, (3) membuang sampah pada tempatnya, (c) bentuk interaksi manusia dengan Tuhan antara lain: (1) Sembayang Prasetya dan Sujud kehadapan Tuhan, (2) sembayang Shang Tian, (3) Sembayang kepada Tuhan Yang Maha Esa, (4) Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ketiga, (a) hambatan interaksi sosial manusia dengan manusia antara lain; (1) kurangnya sosialisasi, (2) masyarakat tidak sabaran mengantri, (3) kurang strategis, (b) hambatan manusia dengan alam antara lain; (1) kolam jarang dibersihkan/ kurangnya pengetahuan untuk merawat, (2) kurangnya kesadaran untuk menjaga ekosistem lingkungan, (3) masih ada yang membuang sampah sembarangan, (c) hambatan manusia dengan Tuhan antara lain; (1) sembayang yag dilakukan pada malam hari jam 11 malam dari segi keamanan rasa khawatir, (2) kurang memahami keseluruhan makna dari sembayang Shang Thian, (3) masih ada yang belum menyadari pentingnya mendekatkan diri kepada Tuhan, (4) jarak terlalu jauh dari rumah.

Keempat, usaha mengatasi hambatan manusia dengan manusia antara lain; (a) usaha mengatasi hambatan manusia dengan manusia antara lain; (1) memberi sosialisasi/ informasi kepada masyarakat, (2) sebelumnya cuman 1 jalur antri sembako sekarang ada 3 jalur dan pengamanan lebih ditingkatkan, (3) membuat denah kelenteng Eng Ang kiong, (b) usaha mengatasi hambatan manusia dengan alam antara lain; (1) meminta bantuan kepada petugas klenteng, (2) diberikan penyuluhan pentingnya menjaga kebersihan klenteng, (3) tidak membuang sampah sembarangan disediakan tempat sampah, (c) usaha mengatasi hambatan manusia dengan Tuhan antar lain; (1) lebih mendekatkan kepada masyarakat memahami keberadaan umat yang akan beribadah, (2) dengan membacakan inti-inti dari ibadah pada saat ibadah dilaksanakan, (3) setiap ibadah dilakukan bersama-sama dengan keluarga besar, (4) lebih berusaha intropeksi diri.

Berikut ini saran yang diberikan peneliti setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya: (1) bagi masyarakat sekitar klenteng Eng Ang Kiong diharapkan dapat saling menghormati, saling bertoleransi dengan umat-umat di klenteng Eng Ang Kiong agar tercipta kerukunan umat beragama, (2) bagi pihak klenteng Eng Ang Kiong diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan agar tercipta kenyamanan pada saat beribadah, (3) penelitian ini diharapkan bisa memberi inspirasi kepada para calon peneliti lain untuk mengadakan penelitian di bidang sosial, (4) penelitian ini diharapkan bisa memberi tambahan pengetahuan, informasi, dan referensi kepada seluruh warga jurusan Hukum dan kewarganegaraan, khususnya mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan.”

Need Help? Chat with us