Tanggal: 26 Februari 2024

Fakultas Ilmu Sosial menyelenggarakan sertifikasi pilot drone yang di ikuti seluruh dosen prodi di FIS terutama dari Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang yang diadakan secara intensif. Ujian sertifikasi drone langsung bekerja sama dengan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) yang di datangkan langsung di Universitas Negeri Malang. Kegiatan yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu, tanggal 23 hingga 25 Februari 2024 ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kapasitas dosen dalam penerapan teknologi drone dalam konteks pembelajaran.

Dokumentasi Penyampaian Materi

Pada hari Jumat, 24 Februari 2024. Peserta ujian diberikan materi tentang aspek teknis dan hukum terkait penggunaan drone di lapangan. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang regulasi penerbangan drone, etika penggunaan drone, serta teknik pengendalian yang aman dan efektif. Materi tersebut disampaikan oleh pakar-pakar terkemuka di bidang teknologi drone dan hukum penerbangan.

Keesokan harinya, para peserta terlibat dalam sesi simulasi pengendalian drone di lokasi terkontrol. Mereka diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh sebelumnya dalam situasi yang mensimulasikan kondisi sebenarnya. Ini merupakan kesempatan berharga bagi para dosen untuk mempraktikkan keterampilan mereka sebelum menghadapi ujian sertifikasi di lapangan.

Puncak kegiatan berlangsung pada hari Minggu, dimana para peserta menghadapi ujian teori dan praktik di lapangan. Mereka diuji tentang pengetahuan mereka terkait operasi drone, navigasi, keamanan, serta keterampilan pengendalian yang presisi. Selain itu, aspek hukum terkait penggunaan drone juga diujikan secara mendalam. Ujian ini merupakan tahap penentuan apakah para dosen tersebut layak untuk mendapatkan sertifikasi sebagai pilot drone yang diakui secara resmi.

Sertifikat diberikan apabila sudah dinyatakan lulus dari ujian teori dan ujian praktik.Para peserta menunjukkan dedikasi yang tinggi dan semangat yang luar biasa selama seluruh rangkaian ujian. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya membuka peluang baru dalam penelitian dan pengajaran, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam menghadapi era digitalisasi dan revolusi industri 4.0.

Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan jumlah dosen yang terampil dalam penggunaan drone sebagai alat bantu pembelajaran dan riset di departemen Hukum dan Kewarganegaraan akan semakin meningkat, mengukuhkan posisi mereka dalam mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Need Help? Chat with us