Peradaban Islam Melayu Untuk Kebudayaan Serumpun Yang Madani

Malang, 12 November 2024 – Departemen Hukum dan Kewarganegaraan mengadakan kuliah tamu dengan tema “Peradaban Islam Melayu untuk Kebudayaan Serumpun yang Madani” pada hari Selasa, 12 November 2024. Kuliah ini menghadirkan Prof. Dr. Mohd Rosland bin Mohd Nor, seorang akademisi ternama dari Universiti Malaya, Malaysia, sebagai pembicara utama. Sebagai seorang Adjunct Professor, Prof. Rosland berbagi wawasan mendalam mengenai peran peradaban Islam Melayu dalam mendorong kebudayaan serumpun yang damai, beretika, dan madani melalui pendekatan pan-Islamisme.

Prof. Rosland menjelaskan bahwa peradaban Islam Melayu telah memainkan peran penting dalam membangun identitas budaya yang kuat bagi bangsa-bangsa serumpun, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, Islam di wilayah ini berkembang dengan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang kuat, yang menjadi pilar penting bagi terciptanya hubungan yang harmonis di antara negara-negara serumpun. “Kebudayaan Melayu yang didasarkan pada nilai-nilai Islam mampu menyatukan masyarakat, melintasi batas-batas geografis, budaya, dan politik,” jelas Prof. Rosland.

Pada sesi kuliah, Prof. Rosland juga mengangkat isu pentingnya pan-Islamisasi sebagai langkah strategis dalam membangun solidaritas lintas bangsa di kawasan Nusantara. Pan-Islamisasi dalam konteks ini tidak hanya berarti memperkuat persaudaraan di antara sesama Muslim, tetapi juga memperluas kolaborasi antarbangsa untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan dan madani. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkokoh ikatan budaya, sosial, dan politik antara negara-negara serumpun dalam menghadapi tantangan global.

Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen Departemen Hukum dan Kewarganegaraan, serta akademisi dan praktisi lainnya yang tertarik dengan tema besar peradaban Islam Melayu. Peserta terlihat sangat antusias, terutama pada sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk menggali lebih dalam tentang berbagai aspek sejarah, budaya, dan politik dari konsep pan-Islamisme dalam konteks Melayu. Prof. Rosland mengapresiasi keingintahuan para mahasiswa dan mengajak mereka untuk lebih mendalami konsep persaudaraan Islam Melayu sebagai landasan penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.

Dengan adanya kuliah tamu ini, diharapkan wawasan yang disampaikan dapat memberikan inspirasi baru bagi generasi muda untuk memahami dan mengembangkan nilai-nilai peradaban Islam Melayu. Departemen Hukum dan Kewarganegaraan juga berharap kuliah tamu seperti ini dapat memperkuat ikatan antar institusi pendidikan tinggi di Asia Tenggara, khususnya dalam mengembangkan pemahaman lintas budaya yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang inklusif.

Need Help? Chat with us