Malang, 17 September 2024 – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengadakan kuliah publik yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menghadapi tantangan era digital. Acara yang dihelat di Aula Lantai 7 Gedung Ki Hadjar Dewantara tersebut mengusung tema “Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Digital”, sebuah topik yang sangat relevan di tengah perkembangan teknologi dan pendidikan yang semakin terpadu. Kuliah publik ini diharapkan mampu membuka wawasan para peserta, terutama para mahasiswa, mengenai pentingnya penguasaan media digital sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Acara yang digelar pada 17 September 2024 ini dimulai dengan sambutan dari Bapak Didik Sukriono, Ketua Departemen Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam dunia pendidikan, terutama di masa sekarang, di mana inovasi teknologi berkembang dengan sangat pesat dan merambah ke semua sektor, termasuk sektor pendidikan. “Kita tidak hanya ingin mencetak lulusan yang unggul dalam pemahaman teori, tetapi juga yang mampu menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran. Penguasaan media digital akan membuat pembelajaran lebih efektif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.
Kuliah publik ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran pembicara utama, Bapak Lovandri, seorang profesional yang memiliki pengalaman luas dalam bidang pendidikan berbasis teknologi. Beliau dikenal sebagai Microsoft Innovative Educator Trainer, Millea Lab Virtual Reality Ambassador, sekaligus Trainer Canva, yang memiliki fokus pada pengembangan keterampilan pendidik dalam memanfaatkan berbagai platform teknologi untuk pembelajaran. Dalam presentasinya, Lovandri menjelaskan secara mendalam tentang bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan mudah diakses oleh peserta didik di semua jenjang pendidikan.
Materi Pelatihan: Transformasi Media Pembelajaran dengan Teknologi Digital
Bapak Lovandri memaparkan bahwa di era yang serba digital ini, pendidik dituntut untuk kreatif dalam menyajikan materi ajar. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh lulusan PPKn adalah kemampuan untuk memanfaatkan platform seperti Canva dan Microsoft Education dalam menyusun media pembelajaran. “Dengan Canva, kita dapat dengan mudah membuat materi ajar visual yang menarik, sementara platform Microsoft Education menyediakan berbagai alat bantu seperti PowerPoint, Teams, dan OneNote yang dapat dioptimalkan untuk pembelajaran jarak jauh,” terang Lovandri.
Beliau juga menunjukkan bagaimana Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif. Sebagai Millea Lab Virtual Reality Ambassador, Lovandri mendemonstrasikan bagaimana teknologi VR dapat digunakan dalam simulasi pembelajaran kewarganegaraan, di mana mahasiswa bisa belajar tentang proses peradilan atau pemerintahan melalui simulasi virtual. Teknologi ini diharapkan mampu membantu mahasiswa memahami konsep-konsep abstrak dengan cara yang lebih nyata dan kontekstual.
Partisipasi Beragam Elemen: Pegiat Komunitas Canva dan Mahasiswa
Kuliah publik ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang memiliki perhatian pada pengembangan media digital, seperti pegiat komunitas Canva yang hadir untuk berbagi pengalaman mereka dalam menggunakan aplikasi desain grafis tersebut. Salah satu perwakilan komunitas Canva menyampaikan bahwa desain grafis yang baik tidak hanya penting dalam dunia bisnis atau industri kreatif, tetapi juga di dunia pendidikan. “Dengan desain yang menarik, materi ajar menjadi lebih mudah dipahami dan mampu menarik perhatian siswa lebih lama,” jelasnya.
Sementara itu, para mahasiswa PPKn yang mengikuti acara ini juga tampak antusias dalam menyimak materi yang disampaikan. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang bagaimana teknologi bisa mendukung proses belajar mengajar, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung beberapa aplikasi yang diperkenalkan, seperti Canva dan Microsoft Education. Para peserta dilibatkan dalam latihan membuat media pembelajaran berbasis digital yang kreatif, seperti infografis dan presentasi interaktif.
Sesi pelatihan ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa mengenai penerapan teknologi dalam dunia pendidikan, yang dapat langsung diaplikasikan di ruang kelas. Hal ini juga disambut positif oleh salah satu peserta, Siti Fatimah, mahasiswa semester akhir PPKn, yang mengungkapkan bahwa kuliah publik ini sangat bermanfaat baginya dalam menyusun rencana pembelajaran yang menarik bagi siswa di masa depan. “Saya sekarang lebih paham bagaimana memanfaatkan teknologi untuk membuat pembelajaran lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ujarnya.
Diskusi dan Rekomendasi: Masa Depan Pembelajaran Digital
Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta, baik mahasiswa maupun pegiat komunitas, diajak untuk berbagi pendapat dan berdiskusi mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penerapan media pembelajaran digital. Salah satu tantangan yang diungkapkan adalah keterbatasan akses terhadap teknologi di beberapa daerah, yang masih menjadi masalah dalam penerapan pembelajaran berbasis digital.
Namun, menurut Bapak Lovandri, solusi bisa dicapai melalui kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas teknologi untuk memastikan akses yang merata terhadap perangkat dan platform digital. “Pendidikan berbasis teknologi bukanlah masa depan, tapi kenyataan yang sudah ada di depan kita. Penting untuk memastikan semua pihak terlibat dalam mendorong pemerataan akses ini,” tambahnya.
Dengan berakhirnya kuliah publik ini, diharapkan lulusan PPKn UM dapat lebih siap menghadapi dunia pendidikan yang semakin terintegrasi dengan teknologi. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pendidik yang paham teori dan konsep, tetapi juga pendidik yang mampu mengembangkan pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.