“Nasita, Nur Rizqi Ida. Pola Kemitraan Dalam Pengelolaan Objek Wisata Pulau Merah Antara Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangi Dengan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Skripsi. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Didik Sukriono, S.H, M.Hum. (2) Drs. Margono, M.Pd, M.Si.
Kata Kunci: Pola Kemitraan, Pulau Merah, Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangi, Masyarakat.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Karena letaknya yang merupakan sisi penghubung antara wilayah pulau Jawa dan pulau Bali, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah strategis yang memiliki banyak destinasi objek wisata pantai yang indah.Salah satu pantai yang sekarang ini menjadi objek wisata favorit di Banyuwangi adalah Pulau Merah. Dikatakan Pulau Merah karena tanah yang ada pada pulau di dekat pantai tersebut berwarna merah dan saat matahari mulai terbenam senja yang dihasilkan berwarna kemerah-merahan. Pesona Pulau Merah kini mulai diperhitungkan oleh pemerintah Kabupaten Bayuwangi. Pulau Merah yang sebelumnya di kelola oleh masyarakat dan Perhutani, namun saat ini Pulau Merah dikelola oleh Perhutani, Pemerintah daerah dengan kelompok masyarakat. Pola kemitraan tersebut memberikan dampak tidak hanya bagi pihak-pihak yang bekerjasama namun juga berdampak pada Pulau Merah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan (1) pola kemitraan antara Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangi dengan masyarakat dalam mengelola objek wisata Pulau Merah; (2) pengelolaan objek wisata Pulau Merah saat dikelola Perhutani dengan masyarakat; (3) pengeloaan objek wisata Pulau Merah setelah adanya kerjasama antara Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangi dengan masyarakat; (4) dampak dari pola kemitraan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Merah antara Perhutani, Pemda dengan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang berupa hasil dokumentasi dan wawancara dengan berbagai macam informan yaitu Staff KBM Wijasling Wana Wisata Pulau Merah, Kepala Bagian Wisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Sekretaris Kelompok Masyarakat Wisata Pulau Merah, dan pengunjung Pulau Merah. Kegiatan analisis data dengan menggunakan analisis interaktif, dimulai dari tahap 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut. Pertama Pola kemitraan yang digunakan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Merah antara Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat adalah berbentuk perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh Perhutani dengan Pemda Kabupaten Banyuwangi. Pokmas diwakili oleh Pemda Kabupaten Banyuwangi untuk bekerjasama dengan Perhutani dalam pengelolaan objek wisata Pulau Merah. Dalam hal pembagian hasil usaha Perhutani mendapatkan 50%, PemdaKabupaten Banyuwangi 20% sedangkan masyarakat 30%. Kedua Pengelolaan objek wisata Pulau Merah saat dikelola Perhutani dengan masyarakat berbentuk kerjasama antara KPH Banyuwangi Selatan dengan Lembaga Masayarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Sumber Agung Kecamatan Pesanggaran dengan sistem bagi hasil 50% : 50% dimulai pada Desember tahun 2013 sapai dengan September tahun 2014. Ketiga Pengelolaan objek wisata Pulau Merah setelah adanya kerjasama antara Perhutani, PemdaKabupaten Banyuwangi dengan masyarakat menghasilkan pembagian peran, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Perhutani sebagai pemilik lahan berperan dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Merah. Pemda Kabupaten Banyuwangibertugas mempromosikan keberadaan Pulau merah pada dunia sehingga nantinya banyak wisatawan yang mengunjungi Pulau Merah. Masyarakat bertugas dan bertanggung jawab sebagai pelaksana dilapangan.KeempatDampak dari kemitraan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Merah antara Perhutani, Pemda Kabupaten Banyuwangidengan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dampak positif yang diterima masyarakat seperti bertambahnya pengunjung yang ingin menghabiskan waktu di Pulau Merah maupun menikmati keindahan pantai Pulau Merah. Fasilitas yang disediakan oleh Pokmas maupun masyarakat sekitar memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang bernilai ekonomis bagi penyedia fasilitas. Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat adalah berkurangnya pendapatan setelah adanya kerjasama dengan pemda Kabupaten Banyuwangisehingga masyarakat merasa kurang diuntungkan.”