“Putri, Desi Yunita. 2015. Peranan Lembaga Pemasyarakatan terhadap Pembinaan Moral Pancasila Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Suko Wiyono. S.H., M.Hum, (II) Rusdianto Umar, S.H., M.Hum.
Kata Kunci: Pembinaan, moral Pancasila, Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan (disingkat LP atau Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan dituntut untuk membina dan mengembalikan warga binaan pemasyarakatan ke dalam masyarakat dan diterima kembali kepada masyarakat. Proses pembinaan yang berkelanjutan terhadap narapidana sangat perlu dilakukan supaya para pelaku tindak pidana tidak mengulangi lagi kesalahan yang telah dilakukannya sehingga tidak lagi meresahkan masayarakat. Lembaga Pemasyarakatan sebagai suatu Lembaga yang bertugas untuk membimbing dan membina narapidana agar setelah keluar dari Lembaga pemasyarakatan dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui sistem yang digunakan dalam menangani narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang, (2) mengetahui peranan Lembaga Pemasyarakatan terhadap pembinaan moral Pancasila narapidana di lembaga Klas 1 Malang, (3) mengetahui kendala Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang dalam melakukan pembinaan moral Pancasila narapidana, (4) mengetahui solusi dalam mengatasi kendala dalam melakukan pembinaan moral Pancasila narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang.
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian yang berupa dokumentasi dan hasil wawancara dengan beberapa informan. Kegiatan analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif, dimulai dari tahap (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang digunakan dalam melakukan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Malang menggunakan sistem pemasyarakatan yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1964 yang kemudian di dukung dengan lahirnya Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan berperan untuk mengembalikan harkat dan martabat warga binaan pemasyarakatan supaya bisa diterima di lingkungan masyarakat kembali. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan program pembinaan yang meliputi pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Pembinaan yang diberikan kepada narapidana meliputi empat tahapan, yang mana tahapan tersebut dilaksanakan secara berurutan yang meliputi (1) Tahap admisi dan orientasi atau tahap pengenalan (0-1/3 masa pidana), (2) Tahap Pembinaan (1/3-1/2 masa pidana), (3) Tahap Asimilasi (1/3-2/3 pidana), (4) Tahap Integrasi (2/3 masa pidana habis).
Dalam melakukan pembinaan Lembaga pemasyarakatan Klas 1 Malang tidak terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi seperti jumlah penghuni yang melebihi kapasitas serta tidak diimbangi dengan jumlah petugas, terbatasnya jumlah tenaga ahli baik tenaga medis maupun instruktur pada kegiatan pembinaan, kurangnya jumlah pembina dibidang kemandirian, kurangnya jumlah tenaga pendidik (guru) yang mengajar di Lembaga Pemasyarakatan, banyaknya narapidana yang tidak memiliki keterampilan khusus, alat-alat penunjang kegiatan masih banyak yang kurang seperti alat-alat olahraga, kegiatan pemasaran yang masih lemah dan cenderung masih bersifat tradisional, buku bacaan di perpustakaan jumlahnya juga masih sangat terbatas,tingkat kesadaran dan kemauan narapidana masih kurang. Untuk mengatasi masalah yang ada diusahan dengan mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sehingga dapat membantu mengatasai masalah yang ada.
“